Senin, 18 Januari 2010

menjadi pemimpin sejati

PENDAHULUAN
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Maka dengan adanya fenomena yang terjadi saat ini kita dituntut lebih kreatif dan mampu menemukan hal-hal baru untuk mengahdapi dunia persaingan yang semakin ketat seperti saat ini. Dalam berwirausaha kita harus mampu memimpin diri sendiri dan mampu menentukan sebuah keputusan dalam setiap mengahadapi masalah, berusaha menganggap masalah adalah sebuah peluang untuk menuju gerbang kesuksesan.” Kreativitas kita akan membentuk kembali realitas alam. Dengan itu kita menandai sejarah, tidak sekedar larut di dalamnya” ( steve jobs,ceo apple inc ). Sifat – sifat seperti ini yang mutlak dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
Oleh sebab itu, betapa besar peran seorang pemimpin baik bagi diri sendiri, keluarga, dan perusahaan atau organisasi dalam proses pencapain tujuannya. Maka dalam makalah ini, kami berusaha membahas tentang pengertian kepemimpinan, aspek-aspek kepemimpinan, dan karakteristik seorang pemimpin dan lain-lain.


Menjadi Pemimpin Sejati
A.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Empat unsur dalam kepemimpinan, (1). Komunitas (2). Manajemen (3). Kultur dan (4). Tujuan. keempat unsur ini bersifat prinsip. Kepemimpinan akan terjadi secara alami dalam sebuah komunitas, tanpa mesti dipakssakan harus ada. Dari komunitas terkecil (keluarga) sampai masyarakat luas. Dari komunitas inilah yang nantinya akan ada seleksi bersama siapa yang berhak memimpin / memegang kendali sebuah misi kehidupan bersama dengan tradisi-tradisinya.
Munculnya seorang pemimpin secara alamiah dalam sebuah komunitas adalah hal yang mendasar, karena hakekatnya manusia adalah pemimpin, namun simbolisasi dari pemimpin adalah naluri dari semua warga komunitas, tegasnya kita memerlukan sosok yang bisa mengatur, membawa, memberi, mengarahkan, itulah perwujudan pemimpin.
Hati nurani mengatakan bahwa pemimpin adalah yang bisa menjaga dan membawa kepada semua yang mereka butuhkan, tentu mereka mempercayakan posisi pemimpin mereka adalah orang yang jelas track record nya dan berjasa kepada mereka. Pola seperti ini berlaku dari tataran masyarakat bawah/kuno. Seperti seorang “kiyai” yang hampir semua ucapannya digugu, karena mempuyai wawasan keagamaan dan prilaku yang diatas rata-rata. Atau aktivis sosial yang dijadikan pemimpin buruh, karena dianggap mampu membawa aspirasi mereka yang perlu diperjuangkan.
Pola alamiah seperti inilah yang dibutuhkan karakter kepemimpinan diindonesia, sejarah yang menjadi fakta, pemimpin yang dibentuk dengan potret-potret kehidupan masyarakat. Muncul secara alamiah, bukan seseorang yang menjadi pemimpin, sehingga dipaksakan dirinya sendiri.
Terdapat tujuh cara atau strategi untuk mengatasi leadership gap dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah sejumlah ide yang dapat digunakan untuk mengembangkan ketujuh kompetensi tersebut.
Leading people
Pemimpin ini pandai dalam memberikan pengarahan serta memotivasi orang lain. Pemimpin ini tahu benar bagaimana cara berinteraksi dengan staf yang dapat membuat mereka termotivasi. Mereka dapat mendelegasikan kepada karyawan secara efektif, membuka peluang lebih luas kepada karyawan, berlaku secara adil, dan merekrut orang yang berbakat ke dalam tim.
Langkah yang dapat dtempuh untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
mengkomunikasikan perilaku dan skill tertentu yang terkait dengan mengelola orang lain. Pastikan bahwa manajer tahu dan paham peran mereka masing-masing dalam hal ini.
mengukur perilaku dan skill dari pemimpin, yakni dengan menggunakan assessment yang konsisten, seperti 360 assessment.
membuat program pelatihan dan assignment yang bersifat leadership development
membentuk grup internal untuk melakukan forum diskusi dan sharing mengenai best practice dalam hal mengelola tim
menciptakan lingkungan yang kaya akan feedback. Buat program mentoring dan train management yang dapat mendorong feedback secara efektif.
Strategic planning
Skill ini meliputi menerjemahkan visi ke dalam strategi bisnis yang realistis. Mereka mengartikulasikan tujuan dan strategi jangka panjang, lalu mengembangkan rencana yang dapat menyeimbangkan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, melakukan pembaharuan terhadap rencana, serta membuat rencana contingency.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
mengkomunikasikan strategi, termasuk membicarakan faktor yang mempengaruhi strategi ini dengan tim manajeJmen dan lainnya
memberikan pengajaran strategic skill, diantaranya strategy development, change management, hingga risk management
melibatkan manajer yang muda dan punya masa depan cerah dalam pengembangan strategi
ekspos para manajer terhadap skill yang dibutuhkan, misalnya dengan melakukan rotasi secara regular, sehingga lebih banyak manajer yang siap untuk posisi manajer senior
dukung terjadinya learning, dengan menyelenggarakan mentoring dan coaching

Inspiring Commitment
Pemimpin dapat membangun komitmen dengan cara memberikan penghargaan dan reward atas pencapaian dari subordimat. Mereka tidak ragu untuk memuji di depan public, serta tahu benar mengenai apa yang dapat memotivasi orang untuk mencapai kinerja terbaik.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
mengklarifikasikan visi kepada tiap karyawan, sehingga mereka paham peran dan tanggung jawab masing-masing dalaJm merealisasikan visi organisasi
mengkomunikasikan visi dan arahan yang jelas secara efektif juga konsisten
mendorong manajer untuk menciptakJan standar tinggi untuk kinerja dan kompetensi interpersonal
menciptakan peluang bagi para manJajer untuk memberikan penghargaan pada karyawannya secara public
Managing change
Seorang pemimpin harus dapat mengembangkan strategi yang efektif dalam melakukan perubahan organisasi. Ia memandang perubahan sebagai sesuatu yang positif, melakukan perencanaan, mengatasi penolakan, beradaptasi terhadap tekanan eksternal, serta melibatkan lainnya dalam merancang dan mengimplementasikan perubahan.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
menyelenggarakan kelas, diskusi atau kursus mengenai change management
mendorong manajer untuk melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan di tengah proses perubahan organisasi
menciptakan ruang bagi manajer untuk saling bertukar pikiran dan solusi
menerima penolakan karyawan, dan membantu manajer untuk mengembangkan strategi dalam menghadapi penolakan tersebut
Employeedevelopment
Pemimpin yang memiliki skill ini dapat memberikan coaching pada karyawan untuk meningkatkan kinerja, panduan, mendorong pengembangan karir, dan memastikan bahwa karyawan paham perannya masing-masing.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
mendorong manajer untuk mendiskusikan tujuan karir dengan karyawan secara regular
mengembangkan rencana suksesi
Balancing personal life and work
Seorang pemimpin dengan work life balance dapat mengatur keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, sehingga tidak ada yang terlantar diantara keduanya.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
membangun awareness mengenai personal style dan perilaku
melakukan diskusi mengenai kapan, dimana dan bagaimana untuk berkata tidak
mengajarkan skill organisasional dan delegasi
menyelenggarakan program untuk menurunkan tingkat stress, yoga ataupun senam
pertimbangkan adanya layanan on-site, seperti program day care, gym dan mengelola keuangan
membuat kebijakan seperti telecommuting dan flex time, untuk membantu karyawan dalam mengelola waktunya
Decisiveness
Pemimpin tidak ragu dalam mengambil keputusan, dan ia dapat mengambil keputusan ketika memang dibutuhkan.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi ini adalah:
membantu manajer dalam menentukan prioritas
membuat proses yang dapat membantu manajer dalam memperoleh informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan
membantu manajer untuk mengambil risiko yang terukur
menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien
mengembangkan criteria dan proses untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
B.Pendekatan Utama Kepemimpinan
Pendekatan sifat-sifat ( traits approach )
Antara pemimpin dan bukan pemimpin dapat dilihat dengan mengidentifikasi dari sifat-sifat kepribadiannya. Pendekatan psikologis ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian ( Oteng Sutisna, 1982:241 )
Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu pada pemimpin antara lain : memiliki kekuatan fisik dan keramhan. Seorang pemimpin memiliki intelegensi yang tinggi. Hanya dalam mengungkapkan sifat-sifat ini sering kali muncul pertentangan sifat seperti aktif, orangnya harus stabil emosional tapi fleksibel, berkeras hati tapi kooperatif. Ada sifat kepribadian yang dapat dipandang berhubungan positif dengan perilaku pemimpin dan mempunyai korelasitinggi ialah : popularitas, keaslian, adaptabilitas, ambisi, ketekunan, status sosoial, status ekonomi, dan mampu berkkomunikasi.
Meskipun dikalangan para ahlipersyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya namun ada senyumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para pemimpin ( Andy Undap, 1983:29 )
1)Pendidikan umum yang luas
2)Kematangan mental
3)Sifat ingin tahu
4)Kemampuan analisis
5)Memiliki daya ingat yang kuat
6)Integritas
7)Keterampilan berkomunikasi
8)Keterampilan mendidik
9)Rasional dan objektif
10)Pragmatisme
11)Ada naluri prioritas
12)Pandai mengatur waktu
13)Kesederhanaan
14)Sifat keberanian
15)Kemampuan mendengar
Pendekatan keperilakuan ( behavioral approach )
Dalam hal ini dilihat pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi karyawannya. Perilaku pemimpin ini dapat beroriaentasi pada hubungan antar karyawan.
Rensis Likers, mengembngkan teori kepemimpinan menjadi dua dimensi yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan, yang dijabarkan menjadi empat tingkat model efektivitas kepemimpinan yaitu :
1)Exploitative autoritative
Bercirikan tidak ada kepercyaan kepada bawhan, pimpinan ini selalu menggunakan ancaman dan hukuman kepada karyawannya.
2)Benevolent autoritative
Ada sedikit kepercayaan karyawan tetapi hubungannya seperti tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas. Dan ada sedikit komunikasi terbuka tai tidak berdasarkan kepercayan.
3)Consultative
Berdasarkan kepercayaan kepada karyawan tetapi tidak penuh. Proses pengambilan keputusan untuk hal yang penting tetap berada ditangan pimpinan, tetapi kepercayaan sudah merupakan dasr komunikasi.
4)Partisipative
Merupakan sistem yang ideal ada kepercayaan penuh dari atasan. Percaya diri dan kreativitas karyawan merupakan unsur penting. Komunikasi sangat terbuka hubungan antar karyawan lancar dan suasana perusahaan segar dan sehat.
Sebab-sebab munculnya pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: ( Kartini Kartono, 1983: 29 )
1)Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untukmenjadi pemimpin. Teri ini menganut pandangan deterministis artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak dulu.
2)Teori sosial
Seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calaon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentik agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui pendidikan dan dorongan berbagi pihak.
3)Teori ekologi atau sintesis
Seorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin.
Tipe kepemimpinan
1)Tipe kharismatis
Merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan diikuti oleh para pengikutnya.
2)Tipe paternalistis
Bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagia ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin tipe ini kurang memberikan kesempatan pada karyawan untuk berinisiatif dan mengambil keputusan.
3)Tipe militeristis
Tipe pemimpin ini banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atasan kebawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
4)Tipe otokratis
Cara memimpinya berdasarkan kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipenuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, dia menjadi raja. Setiap perintah ditetapkan tanpa konsultasi, kekuasaannya sangat absolut.
5)Tipe laissez faire
Membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya sebagai simbol yang tidak memiliki keterampilan. Jabatan pemimpin diperoleh denganjalan yang tidak benar. Pemimpin ini tidak berwibawa, tidak mampu menawasi karyawan tidak mampu megkoordinasi suasana kerja tidak kooperatif.
6)Tipe populalistis
Tipe ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7)Tipe administratif
Yaitu pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan kepemimpinan ini diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkemangan sosial.
8)Tipe demokratis
Berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan. Kekuatan organisasi tipe demokrasi terletak pada partisipasi aktif dari setiap karyawan.


KESIMPULAN

Dari uraian data diatas dapat kami simpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Untuk menjadi seorang pemimpin kita harus mempunyai visi untuk mewujudkan sebuah misi dalam kehidupan pribadi atau organisasi, dan mampu mengkomunikasikannya dengan orang lain sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi diantara keduanya. Dari hubungan tersebut diharapkan terbentuk suatu strategi untuk mewujudkan cita-cita bersama atau tujuan organisasi. Walaupun pada dasarnya setiap manusia yang tercipnya di dunia ini adalah “pemimpin”, tetapi dalam suatu organisasi hanya ada satu orang yang diakui sebagia seorang pemimpin yaitu mereka yang mempunyai kemampuan mengkomunikasikan pola-pola kepemimpinan yang dimiliki dan mampu bertangungjawab atas kepemimpinannya kepada yang dipimpim maupun kepada Tuhan YME.


DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ari Ginanjar.( 2003 ). ESQ POWER Sebuah Inner Journey Melalui Al-ihsan. Arga. Jakarta.
Alma, Buchari.( 2000 ). KEWIRAUSAHAAN. Alfabeta. Bandung.
Dikutip dari : http.//vibizconsulting.com

Tidak ada komentar: