Senin, 28 Juni 2010

SMS Psikopat Pembacok, Resahkan Warga

Masyarakat yang tinggal di DIY, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman belakangan ini diresahkan dengan beredarnya SMS berantai. Pesan pendek tersebut berisi himbauan untuk tidak melewati jalan-jalan tertentu di wilayah Sleman pada jam 21.00 WIB keatas, karena di kawasan tersebut berkeliaran psikopat yang tak segan membacok korbannya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sleman, AKBP Yulza Sulaiman dengan tegas membantahnya. Dikatakannya, SMS yang diterima warga tersebut tidak sepenuhnya benar dan jangan dipercaya.

"Kejadian perampasan disertai pembacokan terhadap para korban memang benar terjadi di wilayah kami. Tetapi tidak seperti yang ada dalam SMS berantai yang kini sudah menyebar ditengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, kami himbau kepada masyarakat untuk tidak resah, namun juga waspada," terang Yulza Sulaiman di Polres Sleman, Jumat (25/6).

Yulza menambahkan, kejadian perampasan disertai pembacokan tersebut terjadi pada Senin (14/6) dan Selasa (15/6) Juni lalu sekitar pukul 00.30 WIB hingga menjelang pagi. Pada hari pertama ada satu korban, sedang hari kedua ada empat korban.

"Totalnya itu ada 5 korban, dan itu tidak terjadi pada satu hari. Memang dari keterangan para korban, pelakunya ini menggunakan motor matic warna putih, namun itu juga belum bisa dibuktikan karena terjadi pada malam hari di tempat yang sepi," imbuhnya.

Pasca kejadian itu, petugas Polres Sleman langsung melakukan razia di berbagai titik selama 24 jam. Terbukti, sejak Rabu (16/6) hingga saat ini, sudah tidak ada lagi kejadian penjambretan disertai pembacokan.

"Selama razia, petugas dari Polsek Depok Timur telah mengamankan pemuda yang kedapatan membawa sajam. Apakah itu ada kaitannya dengan pelaku beberapa waktu lalu, sampai saat ini masih kami selidiki secara mendalam," ungkap Yulza.

Hingga saat ini petugas Polres Sleman juga terus meningkatkan razia hingga pagi hari. Selain itu, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan Poltabes Yogyakarta dan Polda DIY terhadap segala informasi yang berkembang.

"Jadi, kami minta masyarakat jangan lagi resah dengan bunyi SMS yang beredar belakangan ini. Kalau masyarakat terlalu resah, nanti justru ada orang-orang yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengusik ketenangan di wilayah Sleman," tegasnya.

SLEMAN (KRjogja.com)

Tidak ada komentar: