Senin, 14 Maret 2011

54 Dosen & Mahasiswa UGM di Jepang Belum Diketahui Keberadaannya

Yogyakarta - 54 orang dosen dan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ini belum diketahui keberadaannya pasca gempa dan tsunami yang melanda Jepang. UGM masih kehilangan kontak dan saat ini berusaha melakukan pencarian melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo.

"Jumlah dosen UGM yang belajar di Jepang ada 41 orang. Sedang mahasiswa sebanyak 13 orang. Kita masih belum mengetahui keberadaannya," ungkap Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI), Rachmat Sriwijaya kepada wartawan di kantor pusat di Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (14/3/2011).

Menurut Rachmat saat ini, UGM melalui KUI terus melakukan pencarian dengan menghubungi KBRI di Tokyo. Selain itu, UGM juga berusaha melakukan pencarian dan pendataan kembali melalui keluarga, teman atau kolega yang mengetahui atau sudah menjalin kontak pasca bencana itu.

"Kami belum bisa memastikan. Namun kami meyakini mereka aman. Memang ada sebagian yang berada di wilayah yang terkena bencana. Sampai saat ini, belum ada laporan jika mahasiswa dan dosen kami menjadi korban," terangnya.

Rahmat mengatakan saat ini UGM terus menjalin hubungan dengan KBRI di Tokyo maupun Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Berdasarkan data dari kantor KBRI di Tokyo, mahasiswa Indonesia termasuk dari UGM bersama WNI lainnya secepatnya akan dipulangkan ke Indonesia.

Sementara itu, jumlah mahasiswa asal Jepang yang tengah belajar di UGM saat ini sebanyak 25 orang. Mereka sebagian besar tengah belajar bahasa Indonesia dan budaya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Saat para mahasiswa asal Jepang itu sedang berkumpul di KUI UGM. Sebanyak 5 orang yang bisa hadir dalam pertemuan itu.

"Kami berusaha memberikan dorongan moral serta berusaha membantu untuk menjalin komunikasi dengan keluarganya yang berada di Jepang," pungkas Rachmat.

Tidak ada komentar: